Sabtu, 27 Maret 2010

ANALISIS TENTANG TERONG

TERONG yang didesas-desuskan dapat menimbulkan impotensi ternyata berpotensi sebagai penyembuh berbagai penyakit yang saat ini hangat dibicarakan.

Menurut Prof. Wimpie Pangkahila, "Contoh sayuran lain yang dianggap dapat menimbulkan akibat buruk bagi fungsi seksual ialah terong, yang dianggap dapat menimbulkan impotensi. Padahal tidak ada bukti ilmiah mengenai mitos ini." (Kompas, 27 Juni 2003)

Di Nigeria, buah terong mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Sayuran buah terong ini digunakan sebagai alat kontrasepsi, terutama bagi kaum pria. Tidak heran jika dalam kehidupan sehari-hari, sayur yang lezat bila dimasak sambal balado ini kadang dituduh dapat menimbulkan impotensi. Khasiat lain dari sayur terong yang sering dilalap ini adalah sebagai zat anti rematik. Pengobatan tradisional di Nigeria percaya bahwa terong dapat menyembuhkan atau setidaknya mengurangi serangan rematik tertentu. Bahkan tidak hanya di Nigeria, terong diyakini memiliki khasiat obat. Di Korea pun terong dikenal punya keajaiban untuk mengobati beberapa gangguan kesehatan. Di antara khasiat sayur terong adalah : -
* mengobati sakit pinggang,
* mengobati encok,
* mengobati pinggang terasa kaku,
* mengobati nyeri,
* mengobati campak atau cacar air,
* mengobati ketergantungan alkohol,
* mengobati gastritis,
* mengobati bekas luka bakar,
* mengobati kejang yang relatif sulit diketahui dengan pasti kapan terjadi serangannya.
* mengobatikolesterol darah,
* mengandung zat antikanker,
* sebagai alat kontrasepsi,
* dipercaya meningkatkan libido.

Terong (Solanum Melongena) merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia, terutama India dan Birma. Dari kawasan tersebut, terung kemudian disebarkan ke Cina pada abad ke-5. Dari Cina selanjutnya disebarluaskan ke Karibia, Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Barat, Amerika Selatan, dan daerah tropis lainnya.
Selanjutnya terong disebarkan pula ke negara-negara subtropis, seperti Spanyol, dan negara lain di kawasan Eropa. Karena daerah penyebarannya sangat luas, sebutan untuk terong sangat beraneka ragam, yaitu eggplant, gardenegg, aubergine, melongene, eierplant, atau eirefruch

JENIS TERONG.
Terong merupakan salah satu jenis sayuran buah yang digemari berbagai kalangan. Tanaman terong termasuk satu kerabat dengan tanaman takokak (Solanum torvum), leunca (Solanum nigrum), tomat (Solanum lycopersicum), dan kentang (Solanum tuberosum). Terong dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.

Bunga terong merupakan bunga banci, yaitu berkelamin dua. Dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga terong bentuknya mirip bintang, berwarna biru atau lembayung, cerah sampai gelap. Penyerbukan bunga dapat berlangsung secara silang maupun menyerbuk sendiri.

Buah terong merupakan buah sejati tunggal, berdaging tebal, lunak, dan berair. Buah tergantung pada tangkai buah. Dalam satu tangkai umumnya terdapat satu buah terong, tetapi ada juga yang memiliki lebih dari satu buah. Biji terdapat dalam jumlah banyak dan tersebar di dalam daging buah. Daun kelopak melekat pada dasar buah, berwarna hijau atau keunguan.

Buah terong sangat beragam, baik dalam bentuk, ukuran, maupun warna kulit, tergantung pada varietasnya. Dari segi bentuk buah, ada yang bulat, bulat-panjang dan setengah bulat. Ukuran buah bervariasi dari kecil, sedang, dan besar.

Warna kulit buah bervariasi dari ungu, hijau keputih-putihan, putih, putih keunguan, serta hitam atau ungu tua. Di dalam buah terdapat biji dalam jumlah banyak, berbentuk pipih, berwarna cokelat muda. Biji tersebut merupakan alat reproduksi atau perbanyakan tanaman secara generatif.

Jenis terong yang umum diperjualbelikan adalah terong gelatik, terong kopek, terung craigi, terong medan, terong bogor, dan terong jepang.
Terong gelatik umumnya dibuat lalap, sehingga sering juga disebut sebagai terong lalap. Buahnya bulat kecil berwarna ungu atau putih keunguan, teksturnya renyah, rasanya langu tetapi tidak getir.
Terong kopek memiliki bentuk buah bulat panjang, bagian ujungnya tumpul, lurus, berwarna ungu, hijau keunguan, atau hijau muda. Rasanya agak manis dan tekstur daging buahnya lunak.
Terong craigi memiliki buah berbentuk bulat panjang (lurus atau bengkok), berwarna ungu atau ungu muda, serta ujungnya meruncing.
Terong medan berbentuk bulat panjang, warnanya hijau bergaris-garis putih, rasanya manis tetapi agak asam.
Terong bogor memiliki buah berbentuk bulat besar, sehingga dikenal juga sebagai terong kelapa. Warnanya putih atau hijau keputih-putihan, tekstur renyah, rasanya sedikit manis dan agak getir (kelat). Selain varietas lokal, di Indonesia juga banyak ditanam terong varietas introduksi, yaitu berasal dari luar negeri. Varietas introduksi yang paling dikenal adalah terong jepang.
Terong jepang memiliki bentuk yang beragam, yaitu silindris, lonjong, oval atau bulat, serta warna kulit yang ungu hingga ungu gelap mengilap. Varietas terong jepang yang sangat dikenal adalah moneymaker 2 dan black shine.

Saat ini di Indonesia banyak ditanam varietas terong hibrida. Keunggulan varietas hibrida adalah produksinya tinggi, teksturnya renyah dan empuk, rasanya enak, serta memiliki ketahanan yang tinggi terhadap hama dan penyakit tanaman. Contoh varietas hibrida: farmers long dan extra long (asal Taiwan); early bird, black dragon, vista, long tom, dan money maker 2 (asal Jepang).

CEGAH HIPERTENSI.
Komposisi gizi terong sangat beragam, tergantung varietas, lokasi penanaman, serta ketuaan buah saat dipanen. Walaupun ketiga jenis sayuran tersebut merupakan kerabat dekat, komposisi gizinya sedikit berbeda. Tekokak dan leunca memiliki kadar energi, kalsium, vitamin A, dan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan terung.

Keunggulan terong terletak pada kadar potasium (kalium) yang tinggi, yaitu sekitar 217 mg/100 g, serta kadar sodium (natrium) yang sangat rendah, yaitu 3 mg/100 g. Kadar kalium yang tinggi dan natrium yang rendah sangat menguntungkan bagi kesehatan, khususnya dalam pencegahan penyakit hipertensi.

Selain itu, terong mengandung serat pangan dalam jumlah lumayan banyak, yaitu 2,5 g/100 g, sehingga baik untuk pemeliharaan saluran pencernaan. Vitamin yang cukup menonjol pada terong adalah asam folat, dengan kadar 19 mikrogram per 100 gram bahan.

Ditinjau dari segi ekonomi, terung memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan tekokak dan leunca. Bentuk olahan terong juga lebih bervariasi, sehingga lebih disukai oleh masyarakat luas.

Hanya Mitos
Anjuran bahwa seorang pria sebaiknya tidak mengonsumsi terong karena dapat menurunkan libido adalah mitos belaka. Mitos tersebut timbul karena mengasosiasikan organ seksual pria dengan terong yang teksturnya lunak dan loyo akibat proses pemasakan. Anggapan tersebut sama sekali tidak benar. Sebaliknya, di dalam buah terong terkandung zat-zat penting yang justru bermanfaat bagi kesehatan, termasuk dalam urusan SEKS.

Secara tradisional, tanaman terong digunakan sebagai obat untuk pengobatan gusi bengkak, peradangan pada mulut, wasir, borok pada hidung, retak tulang, pelancar air seni, dan demam. Hal tersebut masih dipraktikkan di berbagai daerah hingga saat ini.

Kulit terong mengandung banyak flavonoid dan antioksidan lain, yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Terong juga mengandung senyawa terpen yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Suatu penelitian menggunakan kelinci percobaan menunjukkan bahwa pemberian jus terong mampu menurunkan kadar kolesterol dan memperbaiki laju aliran darah.

Buah terong juga mengandung senyawa asam klorogenat (chlorogenic acid), yaitu salah satu jenis antioksidan, yang menurut beberapa hasil penelitian memiliki aktivitas antikanker, antimikroba, dan antivirus, serta memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Terong juga diketahui mengandung tripsin inhibitor, yaitu suatu komponen yang dipercaya mampu membantu menetralkan sel penyebab kanker.

Beberapa jenis terong, seperti Solanum khasianum, Solanum laciniatum, dan Solanum grandiflorum, diketahui mengandung senyawa alkaloid berupa solasodin dalam jumlah cukup tinggi, yaitu antara 2,0 hingga 3,5 persen. Senyawa tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku untuk KONTRASEPSI ORAL, sebagai pil untuk kepentingan program keluarga berencana.

Sumber :
Tabloid gaya hidup sehat.
http://www.kalbe.co.id/index.php?mn=int&tipe=consul&detail=16
http://kesehatan.kompas.com/
http://tanyasaja.detik.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar